Sesuai dengan visinya, menjadi institusi diklat kepelautan
tingkat dasar dan menengah yang dipercaya di pasar global dengan menghasilkan pelaut dengan keunggulan kompetensi sesuai standar
nasional dan internasional.
Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran BP2IP
Barombong, hingga saat ini terus mencetak taruna dan siswa terbaik yang siap pakai. Berbagai program ilmu yang dijalankan,
berprospek sebagai karir pelaut kapal niaga dan tenaga professional di maritim industri.
Seiring dengan sejarah perkembangannya,
jebolan BP2IP Barombong, telah merambah di dunia industri kelautan di negeri ini. Bahkan tenaga-tenaga mereka banyak dipakai
pada perusahaan pelayaran mancanegara, sejak Presiden Soeharto dan Perdana menteri jepang tanaka, pada Tahun 1974 membicarakan
kerjasama dengan pemerintahan jepang dalam memenuhi kebutuhan pelaut tingkat dasar.
Jepang yang dikenal sebagai negara
super tehnologi, ketika itu mengirim tim survey yang dipimpin oleh Prof. Funio Shintani, sekaligus merumuskan desin dasar
dan lokasi pembangunan di Sumatera, Jawa, dan Seram.
Pada Tanggal 28 Juni 1980 gedung diresmikan penggunaannya oleh
Menteri perhubungan Roesmin Nuryadin dengan nama Balai Pendidikan dan Pelatihan Pelayaran Dasar (BPLPD) atau Barombong Rating
School . Dengan mengantongi legalitas institusi, pada Tahun 2003 berubah menjadi BP2IP, dengan sukses mencetak taruna dan
siswa terbaik.
Mengenai program diklat yang selama ini dutarafkan Badan Diklat Departemen Perhubungan melakukan pembentukan
pelaut, diklat penjenjangan, diklat keterampilan khusus pelaut.
Untuk prospeklulusan BP2IP, akan berkarir sebagai pelaut
niaga yang bekerja pada kapal niaga dengan jabatan sesuai dengan kewenangan sertifikat keahlian pelaut yang dimiliki dan krir
sebagai tenaga profesional di maritim industri